Pemuda
ibarat batu-batu berlian mentah yang mengandung nilai keindahan yang tiada
tara, dimana tingginya nilai keindahan berlian itu dikarenakan adanya proses
reproduksi pengolahan secara konsepsial yang terjamin. Dalam kitab “Idhotun nasyi'in”hal 185, Syaikh
Musthofa Al Gholayaini mengatakan ;ا
الطفل- كما
قال الامام الغازالى- امانة عند والديه وقلبه الطاهر جوهرة نفيسة من كل نقس وصورة.
Artinya : (“ Pemuda – seperti yang
dikatakan Imam Al Ghozali- adalah amanat pada orang tuanya, danhatinya yang
bersih dari ukiran dan gambar bagaikan mutiara yang indah”). Penanaman
akhlak yang mulia dan luhur, menyiram dengan Mauidhoh (petunjuk) ilmu agama
yang matang dan memupuk dengan budaya yang baik merupakan unsur yang tidak bisa
dipisahkan untuk membuahkan “watak atau kepribadian” pada diri Pemuda agar
menjadi berakhlak baik dan luhur, cerdas, dan bertanggung jawab serta mampu
menjadi generasi yang bermanfaat bagi kaum Nahdliyin khususnya dan bagi Umat
dan Bangsa pada umumnya.
Melihat realita yang terjadi dewasa
ini, kaum muda adalah sosok sentral dalam perkembangan zaman (peredaban dunia),
dalam kondisi emosinya yang masih Labil(mengembara/semangat lepas), pemuda yang
dijadikan “Objeck” ( mangsa empuk) oleh mereka para oknum-oknum, aliran-aliran
sesat dalam menjalankan misi mereka
yaitu menghujat dan bahkan menghancurkan Umat ini. Sehingga ini menjadi sebuah
ancaman besar bagi warga Nahdliyin khususnya dan bagi Umat dan Bangsa pada
umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar